Selasa, 03 Juli 2012

Mengenal ” Lionel Andrés Messi “

| Oct 10, 2011 | Kategori Sports

http://www.beritaunik.net/olahraga/mengenal-lionel-andres-messi.html



Karier sepak bolanya bermula pada tahun 1995 di Newell’s Old Boys, sebuah klub di Argentina, dan berakhir pada tahun 2000. Pada umurnya yang ke-13, Messi remaja yang memiliki cita-cita besar untuk menjadi pemain sepak bola dunia pun kemudian terbang ke Barcelona untuk bergabung dengan grup U-14 di sana.
Kemajuan demi kemajuan dalam latihan membuat Messi pun dilirik untuk bergabung di tim senior. Pada usia ke-16, dia mulai diajak berlaga dalam pertandingan persahabatan dengan Porto dan hasilnya memuaskan. Tepat sebulan setelah dia berumur 17 tahun, debut Messi dalam pertandingan resmi pun dimulai. Pada tanggal 16 Oktober 2004, Messi bermain dalam laga melawan Espanyol di Stadion Olympic yang berakhir dengan kemenangan Barcelona 1-0.
Messi pun sering dipanggil untuk menjadi skuad Barcelona. Sejumlah momen, ketika banyak pemain inti yang mengalami cedera, menjadi keuntungan bagi Messi untuk membuktikan kemampuannya. Dia pun akhirnya dinobatkan menjadi pemain termuda yang bisa mencetak gol di liga. Saat menyumbangkan gol untuk pertama kalinya dalam pertandingan liga melawan Albacete, Messi berumur 17 tahun 10 bulan 7 hari.
Musim 2005-2006 merupakan tahun gebrakan bagi Messi. Pada musim ini, penampilan terbaiknya memukau klub dan juga dunia, mulai dari pertandingan melawan Juventus dalam Joan Gamper Trophy sampai melawan Chelsea di Liga Champions. Messi terus bergerak maju pada musim-musim berikutnya, hingga mampu mencetak 16 gol dan memberikan 10 umpan dalam 40 pertandingan pada musim 2007-2008. Prestasi ini pun mengantarkannya untuk dinobatkan sebagai pemain terbaik di dunia versi FIFA pada tahun 2008.
Bintang Messi pun terus bersinar. Pada musim 2008-2009, Messi makin menggila dengan bisa mencetak 38 gol dalam 51 kali pertandingan. Maka tak heran, dia kembali dinobatkan menjadi pemain terbaik di dunia oleh FIFA. Messi juga meraih penghargaan bergengsi untuk pemain terbaik Eropa atau Ballon d’Or 2009 yang kemudian juga diraihnya kembali pada tahun 2010.
Pendek bukan halangan
Messi membuktikan bahwa kekurangan diri tidak berbanding lurus dengan kegagalan. Dia didiagnosis menderita kekurangan hormon pertumbuhan 13 tahun silam. Lahir dalam kondisi serba pas-pasan dengan ayah yang hanya buruh pabrik dan ibu yang hanya petugas kebersihan paruh waktu membuat Messi tak pernah berpikir bisa menjalani pengobatan hormon pertumbuhan. Namun, orang tahu kemampuannya.
Klub besar Argentina, River Plate, yang pernah mengendus talentanya, menyerah setelah tahu biaya untuk mengobati kelainan hormonnya. Barcelona pun bersedia membiayai terapinya hingga saat ini tingginya mencapai 169 cm.
Tinggi Messi ini sebenarnya masih tergolong kate dibandingkan fisik pemain bola yang pada umumnya memiliki tinggi 180 cm. Namun, putra Jorge Messi dan Celia ini akhirnya berhasil membuktikan bahwa tinggi badan bukanlah segalanya bagi pemain sepak bola lewat sundulan kepalanya ke gawang Manchester United pada final Liga Champions 2009. Sampai sekarang, Messi terus membukukan gol demi gol. Baginya, kerja keras dan kemauan untuk maju menjadi hal yang terpenting.
Dipuja tetapi rendah hati
Kemampuannya tak perlu diragukan dan prestasinya selangit. Dia terkenal dengan penguasaan teknik bermain bola dan kecepatan, visi yang luar biasa, mentalitas haus gol, dan kemampuan untuk lolos dari kawalan lawan. Bahkan, pemain sepak bola legendaris asal Argentina, Maradona, tak segan-segan menganggap Messi sebagai titisannya. Semua orang pun mulai berpikir bahwa Messi adalah “Diego Maradona baru”.
Tak hanya dikenal sebagai pemain sepak bola, Messi juga kini dikenal sebagai model Dolce and Gabbana (D&G) dan kerap menghiasi sampul majalah-majalah mode kelas dunia. Dia pun dinobatkan menjadi pesepak bola terkaya di dunia pada 2011, seperti dirilis Sports Illustrated, dengan total pendapatan 43,8 juta dollar AS atau sekitar Rp 375,8 miliar.

Namun, segudang pujian, kekayaan, dan kemampuan yang hebat itu lantas tidak membuatnya sombong. Messi dikenal sebagai pribadi yang rendah hati. Messi pun mengakui bahwa dirinya pemalu. Respons-responsnya mengenai prestasi yang telah diraihnya menunjukkan itu. Ketika dipuji atas hat-trick pada pertandingan terakhir melawan Atletico, Messi hanya mengatakan trigol itu bisa dicapainya karena bantuan rekan-rekannya.
“Aku harus berterima kasih kepada rekanku. Kami telah menunjukkan bahwa ketika bermain baik, maka kami menikmati sepak bola yang kami mainkan,” ujar Messi kepada AS.
Waktu menerima penghargaan Ballon d’Or pun Messi masih merasa enggan disebut sebagai pemain terbaik di dunia. Dia pun mempersembahkan penghargaan itu kepada klub dan para rekannya.
“Tolong, saya bukan pemain nomor satu. Saya masih orang yang sama seperti dulu, dan beruntung bermain di klub hebat,” dalam wawancara dengan koran Spanyol, El Periodico.
“Saya tak merasa menjadi yang terbaik. Yang terbaik itu Barca. (Penghargaan) ini menutup tahun menakjubkan bagi Barcelona, rekan-rekan, dan saya. Ini tak mungkin tanpa peran rekan-rekan. Penghargaan ini buat mereka juga,” katanya saat menerima trofi dari Presiden UEFA Michel Platini.
Data Singkat Messi (dari situs resmi Barcelona)

Nama: Lionel Andrés Messi
Posisi: Penyerang
Tempat/tanggal lahir: Santa Fe, Argentina, 24 Juni 1987
Tinggi: 169 cm Berat: 67 kg
Karier: Barcelona (2004-sekarang)
Debut: RCD Espanyol-FC Barcelona (0-1, League), 16 Oktober 2004
Situs pribadi: http://www.leomessi.com/

7 Tipikal Striker Sepakbola

  | Nov 10, 2011 | Kategori Sports
http://www.beritaunik.net/olahraga/7-tipikal-striker-sepakbola.html/2

Anda penggemar olahraga sepakbola ?
Tunggu dulu, Jangan ngaku seorang Manchunian, Milanisti, Barcelonista ataupun Persipuramania, kalau belum mengerti betul dengan macam-macam tipe striker sepakbola, berikut tipikal seorang striker sepakbola:

1. Deep-lying forward
Deep-lying forward cenderung untuk mundur ke lini tengah untuk menjemput bola, dan kemudian mendistribusikan kembali ke rekannya yang bermain di belakang dia, atau mencoba menahan bola sampai rekan-rekannya bisa bergerak maju ke depannya. Role ini sangat berguna baik kala diterapkan pada striker tunggal maupun pada salah satu striker. Dlf biasanya musti memiliki ketangguhan (atribut strength) yang baik dan sedikit kreatif (creativity). Ia juga harus bisa diharapkan saat peluang mencetak gol datang.
Seperti layaknya target man, ia juga cenderung untuk bermain membelakangi gawang lawan dan cenderung lebih banyak menggunakan kaki dibandingkan menggunakan tinggi badannya untuk menyundul bola. Biasanya seorang dlf tidak akan mencetak banyak gol, namun sebagai striker tunggal ia bisa menciptakan peluang dan ruang bagi rekannya untuk mencetak gol.
Atribut kunci:
kekuatan tubuh
kreativitas
stamina
jumping
heading
sentuhan pertama
tendangan jarak jauh
Contoh aktual:

Robin van Persie
2. Target man
Target man adalah penyerang tinggi besar yang bisa ditugaskan untuk menahan bola (hold up ball) atau membelokkan umpan kepada rekan strikernya. Dengan kemampuannya yang istimewa saat meloncat menyundul bola (jumping, heading, strength), ia adalah pemain yang tepat saat ditujukan umpan-umpan lambung. Ia bisa meneror pertahanan lawan dengan keunggulan fisiknya saat umpan silang (crossing) datang. Seorang target man tidak perlu menjadi penyerang tertajam di dunia atau mempunyai skil teknik yang memukau. Dengan keistimewaan fisiknya ia bisa membuat pertahanan lawan terbuka dengan menahan bola selama mungkin sampai rekannya yang lebih kreatif datang untuk mencetak gol.
Atribut kunci:
kekuatan tubuh
stamina
jumping
heading
sentuhan pertama
antisipasi
keberanian
dpengambilan keputusan
kerjasama tim
Contoh aktual:

Zlatan Ibrahimovic
3. Poacher
Poacher adalah salah satu role yang semakin langka untuk bisa ditemukan dalam level atas sepakbola modern. Kenyataanya, sepakbola modern kini lebih ‘menghargai’ penyerang yang tidak hanya bisa mencetak gol saja tetapi bisa juga membantu rekan gelandangnya, kreatif dan terus bergerak demi menciptakan ruang bagi rekan-rekannya. Sedangkan poacher hanya bisa melakukan sedikit dari tugas-tugas diatas.
Tugas seorang poacher memang ‘hanya’ berkeliaran di sekitar kotak penalti lawan, menciptakan sedikit ruang bagi dirinya sendiri saat menyambut umpan terobosan atau umpan silang demi mencetak gol. Seorang poacher yang bagus bisa mencetak 30 gol lebih semusimnya, tetapi seluruh tim harus mau ‘berkorban’ untuknya. Poacher juga selalu membutuhkan partner penyerang, jika tidak maka ia akan ‘kesepian’ di depan sendirian. Rekan gelandangnya harus banyak mensuplai bola ke kotak penalti untuk menciptakan peluang gol baginya. Seorang poacher harus ‘berdarah dingin’, tajam luar biasa saat di depan gawang, punya pergerakan tanpa bola yang brilian dan sangat konsisten.
Atribut kunci:
ketenangan
tendangan
posisi / gerakan tanpa bola
kecepatan
dribbling
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
pengambilan keputusan
Contoh aktual:

Raul Gonzalez
4. Advanced forward
Penyerang jenis ini biasanya sering berdiri sejajar dengan bek lawan terakhir demi mengharapkan umpan terobosan dari rekannya, baik dari gelandang maupun dari partner strikernya. Oleh karena itu ia bisa terisolasi di depan jika tidak dibantu oleh rekan gelandang menyerang atau duetnya sesama penyerang. Advanced forward biasanya cepat, lumayan bagus dalam skil teknik, dan yang pastinya sangat tajam dalam mencetak gol. Advanced forward bisa dibilang “poacher” yang mempunyai skil lebih, ia bisa mundur sedikit jika dibutuhkan untuk memberi tekanan pada centre back lawan ataupun untuk menerima umpan. Advanced forward diplot untuk menjadi titik fokus bagi rekannya saat menyerang dan diharapkan bisa menjadi top skor bagi timnya. Oleh karena itu ia harus bisa diandalkan dan dapat menangani tekanan dengan baik.
Atribut kunci:
ketenangan
tembakan
gerakan tanpa bola
kecepatan
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
pengambilan keputusan
kreativitas
technique
dribbling
Contoh aktual:

Fernando Torres
5. Complete Forward
Terkadang sebuah tim bisa sangat beruntung saat mendapatkan seorang penyerang yang lengkap; pemain bertubuh tinggi, tangguh saat di udara, cepat, brilian saat membawa bola, dan sekaligus pencetak gol handal. Complete forward yang serba bisa tak canggung saat diminta menjadi striker tunggal ataupun dipasangkan dengan penyerang lain. Ia bisa bermain membelakangi gawang lawan (back-to-goal) ataupun mencoba ‘menempel’ bek terakhir lawan guna menyongsong umpan terobosan. Intinya, dengan memberinya role ‘complete forward’ berarti memberinya ijin untuk melakukan apapun yang dirasanya perlu untuk membantu lini tengah, mencetak gol ataupun memberi assist kepada rekannya.
Atribut kunci:
kekuatan tubuh
stamina
ketenangan
shooting
gerakan tanpa bola
kecepatan
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
pengambilan keputusan
kreativitas
technique
dribbling
jumping
heading
anticipation
Contoh aktual:

Didier Drogba
6. Defensive forward
Defensive forward bisa dikatakan sebagai versi defensif dari ‘deep-lying forward’. Ketika sebuah tim bermain melawan musuh yang jauh lebih kuat, maka pertahanan kita akan selalu membutuhkan bantuan ekstra sebanyak mungkin. Salah satu pilihan adalah meminta striker untuk turun sejauh mungkin dan ikut memberi ‘pressure’ pada lini tengah lawan. Dengan melakukan ini memang serangan tim akan kurang menggigit, namun ini mungkin lebih baik daripada kalah telak dari lawan. Seorang defensive forward membutuhkan stamina dan tackling yang cukup baik, dan bersedia bekerja ekstra keras. Jika dimainkan sebagai striker tunggal maka ia membutuhkan bantuan dari rekan gelandangnya untuk menciptakan peluang. Jika dipasangkan dengan striker lain, maka ia akan berusaha keras mensupport rekannya tersebut.
Atribut kunci:
work rate
stamina
shooting
tackling
kecepatan
Contoh aktual:

Dirk Kuyt
7. Trequartista
Seperti versi amc-nya, Trequartista di posisi forward akan banyak bergerak guna menciptakan ruang yang bisa dimanfaatkan rekan-rekannya. Formasi 4-6-0 dari as roma misalnya mungkin lebih tepat disebut 4-5-1 dengan francesco totti bermain sebagai seorang trequartista. Trequartista di posisi forward sekilas hampir sama dengan seorang ‘inside forward’, tetapi bedanya seorang trequartista lebih memprioritaskan bagaimana menciptakan peluang dan baru mencetak gol ketika peluang itu datang. Sementara bagi seorang inside forward adalah kebalikannya.
Atribut kunci:
creativity
gerakan tanpa bola
passing
technique
pengaruh pada tim
sentuhan pertama
antisipasi
pengambilan keputusan
dribbling
kerjasama tim

Contoh aktual:


Wesley Sneijder